Berita

Coba lihat di sekitar kita, pasti banyak material yang terbuat dari logam. Mulai dari pagar, pintu, atap, peralatan, dsb semuanya material disusun dari berbagai macam logam yang membentuk suatu produk.

Kalau logam tersebut masih baru akan terlihat masih bagus, dengan dilapisi cat warna warni. Tapi bagaimana kalau logam itu sudah lama, sudah terkena air, panas, udara, atau terkontaminasi dengan zat lainnya. Pastinya akan timbul karat, karat tersebut terjadi akibat adanya proses korosi pada logam karena pengaruh lingkungan.

Pada bidang industri, banyak sekali kerusakan yang ditimbulkan dari proses korosi ini. Dari kerusakan tersebut banyak membuat kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan, karena perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya extra untuk perbaikan peralatan atau mesin yang diakibatkan oleh korosi, terhentinya proses produksi, bahkan lebih fatal lagi terjadinya kecelakaan dan pencemaran lingkungan.

Korosi merupakan masalah besar dalam dunia industri, karena adanya korosi akan menimbulkan penurunan kekuatan material dan biaya perbaikan akan menjadi jauh lebih besar. Sehingga diperlukan pencegahan terhadap serangan korosi.

Korosi sendiri bisa diartikan sebagai proses degradasi atau perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada beberapa jenis korosi yang terjadi pada logam:

  1. Uniform corrosion
  2. Pitting corrosion
  3. Erosion corrosion
  4. Galvanis corrosion
  5. Stress corrosion
  6. Crevice corrosion
  7. Microbiological corrosion
  8. Fatigue corrosion
UNIFORM CORROSION

Uniform corrosion merupakan korosi yang terjadi pada permukaan logam yang terekspose pada udara terbuka, tanah, dan air. Penyebab utama dari uniform corrosion karena kontaminasi udara di lingkungan terbuka.

Source By : corrosionclinic.com

PITTING CORROSION

Pitting corrosion merupakan lubang akibat korosi yang terjadi pada titik tertentu di permukaan logam. Korosi ini terjadi akbat adanya senyawa kimia aktif semisal chloride yang terekspose di permukaan logam.

Source By : facilitiestnet.com

EROSION CORROSION

Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian – bagian yang tajam dan kasar, bagian – bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada logam.

Source By : worldpipelines.com

GALVANIS CORROSION

Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi.

Source By : corrosionclinic.com

STRESS CORROSION

Stress corrosion terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus ( seperti diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan.

Source By : metalurgiefordummies.com

CREVICE CORROSION

Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya disbanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi katodik.

Source By : corrosionpedia.com

MICROBIOLOGICAL CORROSION

Korosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit.

Source By : European-coatings.com

FATIGUE CORROSION

Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga smakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam.

Source By : azom.com

Perlu adanya upaya-upaya untuk mengontrol korosi, diantaranya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya
  2. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya / coating
  3. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
  4. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top